Senin, 12 Oktober 2009

Teori Cermin

Nie teori merupakan asal dari temen, yakni suko.Waktu lag bersauna di kamar, dia mengungkapkan tentang analogi dirinya tentang cermin yakni sebuah pantulan.Apabila kamu mendekat semakin dekat, dan bila menjauh semakin jauh.Cermin adalah sebuah simbol realitas, keadaan yang murni tentang siap dan apa kita.Saat kita memakai topengpin, cermin akan menjawab topeng seperti apa yang kita pakai.Sebuah cermin adalah ungkapan sebenarnya, tanpa bohong dan empiris adanya.

dalam teori cermin ini akan dibahas beberapa subtansi, yakni ;
1. patulan awal/sekilas
dalam pantulan awal kita hanya tahu siap kita selayaknya hanya tahu tanpa mengerti.Kita hanya melihat sesuatu dari satu sisi saja,pantulan awal adalah depan...saat kita melihat seseorangpun hanya depan, tanpa melihat keseluruhan kita tidak akan tahu dibalik tawanya, tangisnya dan senyumnya.Begitu juga dalam melihat keadaan lingkungan maupun diri sendiri.

2. pantulan menyeluruh
dengan melihat keseluruhan anda akan tahu siapa dan apa "sesuatu" itu, dengan melihat detail dan siap menerima sesutu itu atau tidak.Tidak semua manusia menyadari ini, penglihatan awal yang menarik seringkali menjebak dan ujungnya adalah sakit yang dialami orang tersebut.Sama saat melihat suatu permasalahan, saat hal kecil itu tidak kita pedulikan ternyata adalah bomerang bagi diri kita.Teori pantulan menyeluruh adalah mendekati realitas objektif,karena kita juga memakai sudut pandang orang lain.Sehingga memaksa kita untuk menganalisis dan berspekulatif membaca "sesuatu" itu.

3.pantulan menjauh/mendekat
Filosofinyanya adalah bila kita menjauhi sesuatu yang jauh itu dia akan jauh juga dan bila mendekat dia akan mendekat.Bila kadang sesuatu itu mendekat walau kita menjauh, hal itu karna ada sesuatu dalam diri kita yang belum kita lepas sehingga sesuatu itu masih mengdekat.Dengan menggunakan metode pantulan menyeluruh terhadap diri sendir kita akan tahu alasan mengapa dia menjauh atau mendekat.Contohnya, "aku" menjauhi si "aku" dalm diriku yang ternyata membuatku buruk.Tetapi "aku" masih nyaman dan terbiasa memiliki "aku" yang ada dalam tubuhku.Ini perlu perluasan pandangan, bisa dengan cara mencari "aku" yang lainnya hingga terbebas dari "aku" yang ada dalam diriku.

Filosofi cermin dapat dijadikan referensi dalm melihat suatu hal dan meinterprestasikan kedalam implementasi kehidupan sehari-hari.Dengan menggunakan reaksi yang tepat dalam menanggapi suatu hal, dan mengakumulasi kepekaan kita dengan lingkungan maupun diri sendiri.Mungkin ada juga yang mau mengembangkannya sehingga teori ini menjadi benar2 ilmiah.selamat mencoba.

untuk suko terus berkarnya brother....

Tidak ada komentar:

Senin, 12 Oktober 2009

Teori Cermin

Nie teori merupakan asal dari temen, yakni suko.Waktu lag bersauna di kamar, dia mengungkapkan tentang analogi dirinya tentang cermin yakni sebuah pantulan.Apabila kamu mendekat semakin dekat, dan bila menjauh semakin jauh.Cermin adalah sebuah simbol realitas, keadaan yang murni tentang siap dan apa kita.Saat kita memakai topengpin, cermin akan menjawab topeng seperti apa yang kita pakai.Sebuah cermin adalah ungkapan sebenarnya, tanpa bohong dan empiris adanya.

dalam teori cermin ini akan dibahas beberapa subtansi, yakni ;
1. patulan awal/sekilas
dalam pantulan awal kita hanya tahu siap kita selayaknya hanya tahu tanpa mengerti.Kita hanya melihat sesuatu dari satu sisi saja,pantulan awal adalah depan...saat kita melihat seseorangpun hanya depan, tanpa melihat keseluruhan kita tidak akan tahu dibalik tawanya, tangisnya dan senyumnya.Begitu juga dalam melihat keadaan lingkungan maupun diri sendiri.

2. pantulan menyeluruh
dengan melihat keseluruhan anda akan tahu siapa dan apa "sesuatu" itu, dengan melihat detail dan siap menerima sesutu itu atau tidak.Tidak semua manusia menyadari ini, penglihatan awal yang menarik seringkali menjebak dan ujungnya adalah sakit yang dialami orang tersebut.Sama saat melihat suatu permasalahan, saat hal kecil itu tidak kita pedulikan ternyata adalah bomerang bagi diri kita.Teori pantulan menyeluruh adalah mendekati realitas objektif,karena kita juga memakai sudut pandang orang lain.Sehingga memaksa kita untuk menganalisis dan berspekulatif membaca "sesuatu" itu.

3.pantulan menjauh/mendekat
Filosofinyanya adalah bila kita menjauhi sesuatu yang jauh itu dia akan jauh juga dan bila mendekat dia akan mendekat.Bila kadang sesuatu itu mendekat walau kita menjauh, hal itu karna ada sesuatu dalam diri kita yang belum kita lepas sehingga sesuatu itu masih mengdekat.Dengan menggunakan metode pantulan menyeluruh terhadap diri sendir kita akan tahu alasan mengapa dia menjauh atau mendekat.Contohnya, "aku" menjauhi si "aku" dalm diriku yang ternyata membuatku buruk.Tetapi "aku" masih nyaman dan terbiasa memiliki "aku" yang ada dalam tubuhku.Ini perlu perluasan pandangan, bisa dengan cara mencari "aku" yang lainnya hingga terbebas dari "aku" yang ada dalam diriku.

Filosofi cermin dapat dijadikan referensi dalm melihat suatu hal dan meinterprestasikan kedalam implementasi kehidupan sehari-hari.Dengan menggunakan reaksi yang tepat dalam menanggapi suatu hal, dan mengakumulasi kepekaan kita dengan lingkungan maupun diri sendiri.Mungkin ada juga yang mau mengembangkannya sehingga teori ini menjadi benar2 ilmiah.selamat mencoba.

untuk suko terus berkarnya brother....

Tidak ada komentar: