Minggu, 11 Oktober 2009

Siapa Kita..???

Oke, topik perta gw yakni siapa kita.Coz, banyak banget tuh yang g sadar akan dirinya sendir siapa??apakah pembentukan pribadi kita murni dari pemikiran kita??atau hanya duplikat (imitasi) orang lain??oke dech.Kita bahas topik ini.

Baru tadi siang gw dikritik ma temen gw yang sibuk nyari jati diri, yang gw sok idealis lah.. apalah..its oke gw terima itu, soalnya gw suka dikritk n gw menikmatinya.Dari situ gw tertarik buat nulis masalah kepribadian dan mencari jati diri.

Dimulai dari Manusia.Manusia adalah mahluk yang dihasilkan dari hubungan sexsualitas dan dari pertarungan hormon waktu membuatnya.hahaha.dalam prespektif islam, manusia adalah mahluk yang dihukum dan dikeluarkan dari surga karena melanggar perintah.Dan tujuan diciptakan manusia adalah hanya beribadah kepada Allah semata.Hal itu juga karna manusia adalah khalifah (pemimpin) dunia, dia yang seharusnya ngerawat dunia.Klo ngrusak berti keluar dari kodratnya.

Selanjutnya kepribadian.Kepribadian adalah sifat hakiki yang membedakan kita dari orang lain.Biasanya sifat ini sangat unik dalam setiap masing2 manusia, karna daya tangkap dan pola pikir yang berbeda.Kepribadian orang di daerah panas sangat bertentangan dengan di daerah dingin.Dalam lingkup nyaman manakah yang akan mempengaruhi kita.Yakni lingkup dimana kita bisa meresap apa saja yang ada disekiling kita.Dari melihat lingkup lingkungan seseorang saja kita akan lebih tahu starting point karakteristik sesorang tersebut.So, sebelum nilai orang seperti apa liat dulu latarbelakang pembentukkannya..jangan asal dari tingkah dia.pamalik tuh..hehehe

Trus maslah manusia adalah mahluk peniru.Kebayang g kita waktu pertama kali oek oek langsung ditaruh dihutan, trus yang ngerawat kita para hewan.Kayak di pelem tarzan gitu,apakah kita tahu baik dan buru?apakah kita mengenal konsep Tuhan?apakah kita tahu bahasa manusia?so, semua yang menjadikan diri kita sekarang ini adalah dari hasil meniru para orang2 yang laihir duluan, yakni pascapengalaman.Kita makan pake tangan,berbicara, belajar, dan lainnya adalah dari proses meniru.Jadi klo dibilang "aku" adalah aku murni dia "pembohong".G ada yang murni, semua sudah terkontaminasi.Hingga pola pikir kita berjalan dan mencari apa yang cocok dengan kita atau tidak.Hal itu karna pengaruh tingkat pengetahuan kita.Saat kita menyatakan hal itu baik ataui buruk buat diri kita(termasuk bagian2 kepribadian orang lain) maka hal itulah yang nyaman kita gunakan.Jadi jangan sekonyong2 memvonis orang lain bodoh tau jelek perangainya maupun penampilannya,itu karna mereka nyaman.Ada beberapa yang memaksakan walau memang mereka tidak nyaman hal itu karna terpaksa semata.

Kebiasan juga merupakan faktor terpenting dalam membentuk kepribadian dan keyakinan seseorang.Dalam masyarakat sosial, kebiasaan terbentu karna kesamaan pola pikir yang komunal dan hal itu lama2 menjadi kebiasaan bahkan menjadi hukum.Begitu juga dengan diri kita, kebiasaan kita akan sesuatu hal akan secara otomatis kita lakukan baik sadar maupun tidak sadar dan kadang kala kita menyakininya sebagai kebenaran.Contohnya, dapatkah anda mengklasifikasikan rasa ayam, buah2han secara detail.Padahal walaupun mata ditutup pun kita masih bisa tahu tu rasa ayam, tuh rasa anggur, dll.darena dari kecil kita melihat dan memakan sesuatu itu dengan sering, maka kita pun menyakini bahwa itulah rasanya, walau kita sulit untuk mendefinisikannya.Bayangkan apabila kita makan daging ayam dan ternyata rasanya bukan ayam kita pasti akan terkejut, dan apabila daging itu diberikan kepada anak balita maka dia tidak akan begitu terkejut karna dia belum meyakininya.Seperti kata anand, apa yang kita yakini hari ini belum tentu akan kita yakini suatu hari nanti apabila kita telah mengetahui kebenaran(ilmunya).Jadi apakah masih relevan kita mengatakan tidak mungkin atau salah apabila hal itu tidak sesuai dengan kebiasaan/keyakin kita maupun keyakinan masyarakat tanpa meninjau lebih dalam.Imposible is nothing, karna selalu ada kemungkinan,perkembangan adalah dinamis.

emm, kita langsung jha ke pembahasan terakhi.Jadi siapakah kita..?Sedikit ulasan diatas adalah mengingatkan kita jangan gegabah dalam memvonis diri sendiri ataupun orang lain.Kebenaran itu relatif, karena manusia adalah mahluk pemberi dan pengukur nilai. Semua harus dikaji ulang dengan melihat secara gamblang dan benar.Apakah kita Tuhan yang bisa memvonis dia salah atau benar?Dengan hal apa kita mempertanggung jawabkan argumen dan penilaian kita?Tapi disatu sisi lakukan yang kau percayai,ungkapkan yang kau ketahui.Selanjutnya jangan takut dikritik ataupun dihina.Iyu resiko dan cara kita berkembang.Apakah kita tahu kepribadian sapa saja yang telah di adopsi menjadi kepribadian kita?Tataplah cermin dalam2 dan ucapkan siapakah "aku" yang berada dalam diriku?Bukannya mencari jati diri yang sebenarnya kita tahu seperti apa kita ini.

Tidak ada komentar:

Minggu, 11 Oktober 2009

Siapa Kita..???

Oke, topik perta gw yakni siapa kita.Coz, banyak banget tuh yang g sadar akan dirinya sendir siapa??apakah pembentukan pribadi kita murni dari pemikiran kita??atau hanya duplikat (imitasi) orang lain??oke dech.Kita bahas topik ini.

Baru tadi siang gw dikritik ma temen gw yang sibuk nyari jati diri, yang gw sok idealis lah.. apalah..its oke gw terima itu, soalnya gw suka dikritk n gw menikmatinya.Dari situ gw tertarik buat nulis masalah kepribadian dan mencari jati diri.

Dimulai dari Manusia.Manusia adalah mahluk yang dihasilkan dari hubungan sexsualitas dan dari pertarungan hormon waktu membuatnya.hahaha.dalam prespektif islam, manusia adalah mahluk yang dihukum dan dikeluarkan dari surga karena melanggar perintah.Dan tujuan diciptakan manusia adalah hanya beribadah kepada Allah semata.Hal itu juga karna manusia adalah khalifah (pemimpin) dunia, dia yang seharusnya ngerawat dunia.Klo ngrusak berti keluar dari kodratnya.

Selanjutnya kepribadian.Kepribadian adalah sifat hakiki yang membedakan kita dari orang lain.Biasanya sifat ini sangat unik dalam setiap masing2 manusia, karna daya tangkap dan pola pikir yang berbeda.Kepribadian orang di daerah panas sangat bertentangan dengan di daerah dingin.Dalam lingkup nyaman manakah yang akan mempengaruhi kita.Yakni lingkup dimana kita bisa meresap apa saja yang ada disekiling kita.Dari melihat lingkup lingkungan seseorang saja kita akan lebih tahu starting point karakteristik sesorang tersebut.So, sebelum nilai orang seperti apa liat dulu latarbelakang pembentukkannya..jangan asal dari tingkah dia.pamalik tuh..hehehe

Trus maslah manusia adalah mahluk peniru.Kebayang g kita waktu pertama kali oek oek langsung ditaruh dihutan, trus yang ngerawat kita para hewan.Kayak di pelem tarzan gitu,apakah kita tahu baik dan buru?apakah kita mengenal konsep Tuhan?apakah kita tahu bahasa manusia?so, semua yang menjadikan diri kita sekarang ini adalah dari hasil meniru para orang2 yang laihir duluan, yakni pascapengalaman.Kita makan pake tangan,berbicara, belajar, dan lainnya adalah dari proses meniru.Jadi klo dibilang "aku" adalah aku murni dia "pembohong".G ada yang murni, semua sudah terkontaminasi.Hingga pola pikir kita berjalan dan mencari apa yang cocok dengan kita atau tidak.Hal itu karna pengaruh tingkat pengetahuan kita.Saat kita menyatakan hal itu baik ataui buruk buat diri kita(termasuk bagian2 kepribadian orang lain) maka hal itulah yang nyaman kita gunakan.Jadi jangan sekonyong2 memvonis orang lain bodoh tau jelek perangainya maupun penampilannya,itu karna mereka nyaman.Ada beberapa yang memaksakan walau memang mereka tidak nyaman hal itu karna terpaksa semata.

Kebiasan juga merupakan faktor terpenting dalam membentuk kepribadian dan keyakinan seseorang.Dalam masyarakat sosial, kebiasaan terbentu karna kesamaan pola pikir yang komunal dan hal itu lama2 menjadi kebiasaan bahkan menjadi hukum.Begitu juga dengan diri kita, kebiasaan kita akan sesuatu hal akan secara otomatis kita lakukan baik sadar maupun tidak sadar dan kadang kala kita menyakininya sebagai kebenaran.Contohnya, dapatkah anda mengklasifikasikan rasa ayam, buah2han secara detail.Padahal walaupun mata ditutup pun kita masih bisa tahu tu rasa ayam, tuh rasa anggur, dll.darena dari kecil kita melihat dan memakan sesuatu itu dengan sering, maka kita pun menyakini bahwa itulah rasanya, walau kita sulit untuk mendefinisikannya.Bayangkan apabila kita makan daging ayam dan ternyata rasanya bukan ayam kita pasti akan terkejut, dan apabila daging itu diberikan kepada anak balita maka dia tidak akan begitu terkejut karna dia belum meyakininya.Seperti kata anand, apa yang kita yakini hari ini belum tentu akan kita yakini suatu hari nanti apabila kita telah mengetahui kebenaran(ilmunya).Jadi apakah masih relevan kita mengatakan tidak mungkin atau salah apabila hal itu tidak sesuai dengan kebiasaan/keyakin kita maupun keyakinan masyarakat tanpa meninjau lebih dalam.Imposible is nothing, karna selalu ada kemungkinan,perkembangan adalah dinamis.

emm, kita langsung jha ke pembahasan terakhi.Jadi siapakah kita..?Sedikit ulasan diatas adalah mengingatkan kita jangan gegabah dalam memvonis diri sendiri ataupun orang lain.Kebenaran itu relatif, karena manusia adalah mahluk pemberi dan pengukur nilai. Semua harus dikaji ulang dengan melihat secara gamblang dan benar.Apakah kita Tuhan yang bisa memvonis dia salah atau benar?Dengan hal apa kita mempertanggung jawabkan argumen dan penilaian kita?Tapi disatu sisi lakukan yang kau percayai,ungkapkan yang kau ketahui.Selanjutnya jangan takut dikritik ataupun dihina.Iyu resiko dan cara kita berkembang.Apakah kita tahu kepribadian sapa saja yang telah di adopsi menjadi kepribadian kita?Tataplah cermin dalam2 dan ucapkan siapakah "aku" yang berada dalam diriku?Bukannya mencari jati diri yang sebenarnya kita tahu seperti apa kita ini.

Tidak ada komentar: